Kamis, 26 Oktober 2017

Resolusi

“Bilangan tahun adalah ibarat pohon, sedang bulan adalah ibarat dahan-dahannya. Hari-harinya laksana ranting-ranting, bilangan jam laksana daun-daunnya dan napas laksana buahnya. Bila napasnya dia gunakan untuk beribadah, maka buahnya adalah baik” (Ibnu Qayyim)

Ga terasa taon masehi 2006 udah tinggal sejarah. Dan bulan Januari 2007 pun udah berlalu. Kalo ngikut syair di atas, tahun yang kita jalani diibaratkan sebagai pohon, apakah pohon itu akan kokoh atau keropos, itu tergantung dari amalan kita selama berdetik-detik, jam, hari dan seterusnya. Jika tiap hembusan napas diiringi oleh amalan sholeh, tentu ‘pohon’ yang tumbuh akan kuat dan kokoh.

Dari sini, kita bisa berpikir dan bertanya pada diri kita sendiri, apakah amalan kita di tahun 2006 sudah membentuk ‘pohon’ yang kokoh? Atau justru sebaliknya?

Meski bukan suatu momen yang harus dan perlu dirayakan secara khusus dan spesial, ga salah kalo momen ini dijadikan satu momen untuk memulai suatu perubahan. Tentu aja perubahan kearah yang lebih baik. Eh..jadi inget hadits nih, yang berbunyi, “barangsiapa yang hari ini lebih baik daripada hari kemarin, maka dialah orang yang beruntung, barang siapa yang hari ini sama seperti hari kemarin, maka dia merugi, dan barang siapa yang hari ini lebih buruk daripada hari kemarin, maka dia adalah orang yang celaka.” Nah loh, makanya girls, hari esok kita dan seterusnya wajib lebih baek dari hari-hari sebelumnya.

Kalo ngomongin pergantian tahun yang kalo dikaitkan dengan perubahan, biasanya orang sudah pada sibuk menyusun rencana tentang apa yang akan dicapai di tahun yang datang, benda-benda yang udah lama diincer ditarget harus terbeli, ada juga yang berazzam mau berubah fisik, misalnya, yang endut mau nurunin berat badan sebanyak 10 kilo dalam 1 hari (weits! Ini sih meski lari keliling dunia ga bakalan tercapai deh! Adanya malah c spasi d, cape dee…h!), sebaliknya, yang kurus mau naikin berat badan. Hh.. manusia emang membingungkan!

Gals, apa-apa yang pengen diwujudin di tahun yang akan datang itu dinamakan resolusi. Jangan salah sama resolusi pada kamera yang pixel itu ya? Untuk lebih jelasnya, coba deh kamu baca di kamus, atau tungguin deh program ‘ini sebenarnya’ yang nongol di radio tiap setengah jam itu. Nah, menurut kamus…. Sebenernya sih semua hal yang disebutin tadi sah-sah aja kalo mau direncanain dan diwujudin, cumaaa…n itu adalah resolusi yang standaaaaaaaaaaart banget. Ga cocok donk ama kamu yang ruarrr biasa. Kalo kamu emang cewek, lebih tepatnya lagi akhwat yang ngaku muslimah, ga mau lah resolusi cemen kayak gitu. Buat kamu sih cocoknya resolusi yang T.O.P B.G.T . Betul? Well, mau tahu??!

Sekarang nih, jamannya merevolusi pemikiran. Tahun baru, pemahaman baru donk! Yang jadul alias baheula ganti ama yang lebih modern, tapi perlu diinget nih, bukan berarti yang pake cap gaul langsung kamu ‘telan’ semuanya. Maksud disini itu adalah merevolusi pemikiran en pemahaman kamu about Islam. Nah, kalo mau berubah, jelas berubahnya kearah yang lebih baik toh?! Trus buat muslimah kayak kita, apa donk resolusi yang T.O.P B.G.T tadi?

Pertama, niat mau masuk surga (hehehe…so pasti lah ya?!), kedua, nyari ridha Pencipta alam semesta yaitu Allah SWT disetiap amal kita. Ketiga, revolusi pemahaman kita tentang penampilan muslimah yang sesungguhnya dengan memulai pake busana yang nutup aurat dengan sempurna. Pake jilbab en kerudung, catet! Keempat, kirim baju-baju yang kekurangan bahan ke museum. Inget, orang modern tuh ga ‘miskin’ kain! Semakin minim kain di tubuh kita, semakin primitiflah kita. Lihat aja si Fred Flintstone en istrinya Wilma, pake baju minim dari kulit binatang karena emang belom ada kain, nah kalo sekarang, jaman dah maju men…, kain ‘bergelimpangan’ di mana-mana, masak kita tetep pake baju kekurangan bahan?! Plis deh… ogah banget!!!

Kelima, nambah ilmu soal Islam donk, caranya… ya ngaji. Kang Oleh Sholihin bilang…”Ga ngaji ga keren!”

Itu adalah resolusi awal aja, kalo kamu masih punya rencana ato target lainnya, ya monggo diperpanjang daftar resolusi untuk 2007-nya. Yang penting, jangan biarkan keIslaman kita makin luntur di tahun-tahun yang akan datang karena arus sekulerisme, misahin agama dengan kehidupan. Kalo sekuler ga setuju ama pemakaian jilbab dan kerudung di aktivitas sehari-hari, kita jangan ho-oh aja, lawan en tunjukin identitas kemuslimahan kita dengan pede sepede-pedenya! Pake kerudung en jilbab? Siapa takut!!

Tapi….berkerudung dan berjilbab merupakan awal dari perbaikan diri, bukan suatu hal yang sudah cukup membuat kita berpuas diri. Ok, segini dulu aja, met beresolusi dan berevolusi ya???!
Previous Post
Next Post

0 komentar: